CERITA SESUHUNAN IDA RATU GEDE MANIK AMERIKA.BUKA BUNGKUSAN, KELUARGA PEGAWAI COK ACE HISTERIS


Setelah menyanggupi untuk menerima hadiah pernikahan itu, sebenarnya tapel celuluk itu beberapa kali pula menunjukkan wujudnya.


Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace menuturkan, cerita tentang hidupnya tapel itu juga disampaikan salah satu pegawainya, tak lama setelah diserahkan Mr Carrel (pria asal Kanada yang menerima hadiah pernikahan berupa tapel celuluk dari seorang pemangku di Sanur.

“Jadi begitu saya bilang mau menerima, beberapa hari setelahnya Mr Carrol ini langsung mendatangi kantor saya. Cuma kebetulan saat itu saya tidak ada. Jadi tapel yang masih terbungkus kardus tersebut, diterima staf saya,” ucapnya.

Pegawai yang dia sebut bernama Nala itu, lanjut menyimpan bungkusan itu. Bahkan saat pulang kerja, bungkusan itu turut dibawa pegawainya tersebut, karena bakal diserahkan langsung ke dirinya. 

“Tapi keanehan muncul di rumah pegawai saya itu. Sebab anak-anaknya setiap malam selalu ketakutan. Katanya anak-anaknya melihat orang berbadan besar, dengan wajah seram, dan kepala botak. Mirip seperti celuluk,” ungkapnya.

Kejadian itu pun berlangsung selama dua malam, dan dalam dua hari itu pun keluarga pegawainya dirundung ketakutan. Curiga dengan bungkusan itu ada kaitannya dengan penampakan yang selalu dilihat anaknya, pegawai tersebut lalu membuka bungkusan itu. “Saat itu, anak-anaknya pun menjerit ketakukan. Karena apa yang mereka lihat setiap malam, sama dengan wajah tapel yang ada dalam bungkusan,” bebernya.

Makanya hari itu juga, pegawainya langsung menghubungi dirinya untuk menyerahkan bungkusan itu. “Saat saya ditelepon, sebenarnya saya bilang padanya, besok saja dikasi. Karena saya masih di Sanur ada pertemuan,” sambungnya.

“Tapi dia malah langsung ke Sanur, dan membawa bungkusan itu. Mungkin karena dia dan keluarganya sudah terlanjur ketakutan, apalagi sempat dibuka dan wujud tapel itu sama dengan penampakan yang mereka lihat,” beber pria yang dikenal dengan sebutan Cok Ace ini.
Tidak hanya di rumah pegawainya, tapel celuluk yang akhirnya diberi nama Ida Ratu Gombrang atau Ida Ratu Gede Manik Amerika, itu kembali menunjukkan wujudnya, saat sudah di Puri Ubud.

Diungkapkan Cok Ace, setelah bungkusan yang di dalamnya berisi tapel, itu dia terima dari pegawainya. Dia lantas meletakkan bungkusan tersebut di bagasi mobilnya. Malamnya dia pun pulang ke Ubud. Kemudian bungkusan itu dia taruh di Bale Daje. Bale yang menjadi tempat dia menaruh beberapa tapel yang biasa dia gunakan untuk ngayah ngigel. Selanjutnya, karena masih ada keperluan, dia kembali ke Denpasar.

“Beberapa hari di Denpasar, dan saat saya pulang ke Puri Ubud, ternyata banyak semeton yang cerita, jika tapel rutin “berkeliling”. Bahkan beberapa keluarga puri melihat langsung celuluk itu berjalan-jalan di sekitar puri,” ceritanya.

Saat mendengar cerita tersebut, dia sebenarnya antara percaya dan tidak, jika tapel tersebut hidup. Namun lama kelamaan, cerita itu selalu terdengar. Bahkan disebutkan celuluk semakin rutin berjalan-jalan. Tidak hanya di dalam areal puri, tapi juga sampai ke luar Puri Ubud.

“Akhirnya tapel itu saya serahkan ke sepupu (alm Tjokorda Agung Suyasa, Karena almarhum memang pintar tentang celulukTapel itu oleh Beliau digantung di Bale Patokan di Puri Saren Kauh. Cuma, setelah di Saren Kauh, tapel ini ternyata masih suka keluar,” papar pria yang juga mantan Bupati Gianyar ini.

Nah di tengah keanehan yang kerap muncul, beberapa hari setelahnya, pihak Puri Ubud memilih memohon petunjuk ke orang pintar. Ini dilakukan guna mengetahui, seperti apa tapel tersebut, termasuk yang hidup di dalamnya.

Saat nunas baos itu, dikatakan kayu yang menjadi bahan tapel tersebut merupakan kayu pule, yang warnanya setengah hitam dan setengah putih. Dan asal kayunya pun tenget. “Padahal dari yang saya ketahui selama ini, kayu pule itu umumnya warnanya putih, dan sangat jarang ada yang warnanya hitam,” terangnya.

“Selain itu, dari baos orang pintar tersebut, Ida Ratu Gede Manik yang akhirnya kami tahu ngelinggihin tapel itu, dikatakan sudah diajak keliling ke luar negeri. Tapi selama itu pula, tidak ada yang memperhatikannya,” bebernya.

Bahkan dari baos itu, Ida Ratu Gede Manik menginginkan supaya melinggih di Ubud, sekaligus minta dirawat.  “Saat itu, untuk bantennya juga disebutkan. Intinya, kalau dipenuhi semua, Ida akan menjaga wilayah Ubud,” katanya.

Akhirnya setelah meminta petunjuk itu, tapel celuluk tersebut resmi diberi nama Ida Ratu Gede Manik, atau Ida Ratu Gombrang, dan ada pula yang menyebutnya dengan nama Ida Ratu Amerika. Tapel Celuluk yang selanjutnya dijadikan sesuhunan ini untuk seterusnya melinggih di Merajan Puri Saren Kauh Ubud
  

2 komentar:

  1. Tuhan kok dibuat jalan jalam ke amerika.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu bukan tuhan mas, mas dari jakarta? Oh pantesan goblog. Tuhan tu satu yg itu cuma percikan atau dalam pemerintahan sebagai mentei. Agama kok dijual?

      Hapus